- Suhu tubuh yang abnormal (hiper- atau hipotermi),
- Ikterus,
- Kesulitan pernafasan,
- Hepatomegali,
- Distensi abdomen,
- Anoreksia,
- Muntah-muntah, dan
- Letargi.
- Jaundice (sakit kuning)
- kejang
- Keluhan utama : Klien datang dengan tubuh berwarna kuning, letargi, kejang, tak mau menghisap, lemah.
- Riwayat penyakit sekarang : Pada permulaannya tidak jelas, lalu ikterik pada hari kedua , tapi kejadian ikterik ini berlangsung lebih dari 3 mg, disertai dengan letargi, hilangnya reflek rooting, kekakuan pada leher, tonus otot meningkat serta asfiksia atau hipoksia.
- Riwayat penyakit dahulu : Ibu klien mempunyai kelainan hepar atau kerusakan hepar karena obstruksi.
- Riwayat penyakit keluarga : Orang tua atau keluarga mempunyai riwayat penyakit yang berhubungan dengan hepar atau dengan darah.
- Riwayat prenatal : Anamnesis mengenai riwayat inkompatibilitas darah, riwayat transfusi tukar atau terapi sinar pada bayi sebelumnya, kehamilan dengan komplikasi, obat yang diberikanpd ibu selama hamil / persalinan, persalinan dgntindakan / komplikasi.
- Riwayat neonatal : Secara klinis ikterus pada neonatal dapat dilihatsegera setelah lahir atau beberapa hari kemudian. Ikterus yang tampakpun ssngat tergantung kepada penyebeb ikterus itu sendiri. Bayi menderita sindrom gawat nafas, sindrom crigler-najjar, hepatitis neonatal, stenosis pilorus, hiperparatiroidisme, infeksi pasca natal dan lain-lain.
- Kulit kekuningan
- Sulit bernafas
- Letargi
- Kejang
- Mata berputar
- Tonus otot meningkat
- Leher kaku
- Pemeriksaan biliribin direct dan indirect, golongan darah ibu dan bayi, Ht, jumlah retikulosit, fungsi hati dan tes thyroid sesuai indikasi.
- Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan kadar bilirubin
- Resiko tinggi injuri (internal) berhubungan dengan kerusakan hepar sekunder fisioterapi
- Cemas berhubungan dengan ketidaktahuan tentang perjalanan penyakit dan therapi yang diberikan pada bayi.
Ditandai dengan :
- Kulit bayi kekuningan
- Bilirubin total : 4,6
- Bilirubin direct : 0,3
- Bilirubin indirect : 4,3
- Bayi akan terhindar dari kerusakan kulit
- Catat kondisi selama diberikan sinar setiap 6 jam dan laporkan bila perlu.
- Monitor baik langsung atau tidak langsung tingkat bilirubin
- Jaga kulit bayi agar tetap bersih dan kering
- Untuk mengetahui kondisi bayi, sehingga dapat melakukan intervensi lebih dini.
- Untuk menilai kondisi kekuningan pada kulit
- Menurunkan iritasi dan resiko kerusakan kulit.
- •Kulit bayi terlihat kekuningan
- Injuri tidak terjadi
- Monitor kadar bilirubin sebelum melakukan perawatan dengan sinar, laporkan bila ada peningkatan
- Inspeksi kulit, urine tiap 4 jam untuk melihat warna kekuningan, laporkan apa yang terjadi
- Mengetahui kadar bilirubin serta membantu keefektifan pemberian terapi
- Mengetahui seberapa besar kadar bilirubin
- Klien/keluarga selalu menanyakan tindakan yang akan diberikan.
- Orang tua tampak cemas
- Ibu tampak takut saat melihat keadaan bayinya.
- Orang tua menegerti tentang perawatan, keluarga dapat ber- partisipasi meng- identifikasi gejala-gejala untuk men- yampaikan pada tim kesehatan
- Kaji pengetahuan keluarga tentang perawatan bayi ikterus
- Berikan penjelasan tentang: Penyebab ikterus, proses terapi, dan perawatanya.
- Berikan penjelasan setiap akan melakukan tindakan .
- Diskusikan tentang keadaan bayi dan program-program yang akan dilakukan selama di rumah sakit
- Ciptakan hubungan yang akrab dengan keluarga selama melakukan perawatan
- Memberikan bahan masukan bagi perawat sebelum me- lakukan pendidikan kesehat- an kepada keluarga
- Dengan mengerti penyebab ikterus, program terapi yang diberikan keluarga dapat menerima segala tindakan yang diberikan kepada bayinya.
- Informasi yang jelas sangat penting dalam membantu mengurangi kecemasan keluarga
- Komunikasi secara terbuka dalam memecahkan satu per-masalahan dapat mengurangi kecemasan keluarga.
- Hubungan yang akrab dapat meningkatkan partisipasi keluarga dalam merawat bayi ikterus
- Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta.
- Tucker Susan Martin, at al.,1999, Standar Perawatan Pasien, Proses Keperawatan, Diagnosis dan evaluasi, EGC, Jakarta.
- Dongoes, Marlynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
- http://khaidirmuhaj.blogspot.com/